Tingkatkan Wawasan, Pengurus OP3MIA Putri Selenggarakan Kajian Bedah Buku “Berani Tidak Disukai”

0Shares

Sukoharjo – Kamis malam (30/4) Pengurus Organisasi Pelajar Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam (OP3MIA) Putri bagian Peer Counselor mengadakan bedah buku yang ke-3 dengan judul “Berani Tidak disukai” dari penulis Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga.


Dalam presentasi bedah buku disampaikan oleh Nayla Hakim XI IPA 3 MA. Kegiatan dilaksanakan di ruang sensavis perpustakaan putri dengan diikuti 40 santriwati perwakilan kelas 7 MTs sampai kelas 10 SLTA.

Kegiatan ini berisi hasil dari “pembedahan buku” (Berani tidak disukai) yang terlebih dahulu dibaca oleh pengurus peer counselor kemudian disampaikan pada a’dho dalam bentuk power point. Presentasi bedah buku tersebut, ukhti Nayla memaparkan hasil bedah buku yaitu :
Berani Tidak Disukai menyajikan jawabannya secara sederhana dan langsung. Berdasarkan teori Alfred Adler, satu dari tiga psikolog terkemuka abad kesembilan belas selain Freud dan Jung, buku ini mengikuti percakapan yang menggugah antara seorang filsuf dan seorang pemuda.

Dalam lima percakapan yang terjalin, sang filsuf membantu muridnya memahami bagaimana masing-masing dari kita mampu menentukan arah hidup kita, bebas dari belenggu trauma masa lalu dan beban ekspektasi orang lain.

Buku yang kaya kebijaksanaan ini akan membantu kita untuk belajar memahami konsep memaafkan diri sendiri, mencintai diri, dan menyingkirkan hal-hal yang tidak penting dari pikiran. Sehingga dalam pemaparan bedah buku dengan memilih judul buku “Berani Tidak Disukai”, diharapkan para peserta mendapat pemahaman baru mengenai keberanian untuk melangkah, terlepas dari masa lalu dan disisi lain peserta bisa memahami arti dari kebahagian juga kebebasan yang positif. Dan alhamdulillah kegiatan bedah buku mendapatkan respon yang baik dari A’dho. Semoga kegiatan bedah buku ini dapat menjadikan santriwati Assalaam menambah wawasan serta dapat lebih mencintai diri sendiri dan mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki.

Kontributor: Ustadzah Nihayah

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.