Sukoharjo — MA PPMI Assalaam kembali menghadirkan inovasi pembelajaran berbasis pengalaman melalui kegiatan Project Based Learning (PjBL) yang dilaksanakan pada 21–22 Oktober 2025. Kegiatan ini melibatkan seluruh santri dan berbagai disiplin ilmu dengan konsep kolaboratif, kreatif, dan aplikatif.
Kepala Madrasah MA PPMI Assalaam, Ustadz Farid Akbar, menjelaskan bahwa PjBL merupakan bentuk nyata penguatan pembelajaran yang relevan dengan tantangan era modern.
“Santri tidak hanya memahami teori, tetapi mampu mengimplementasikan ilmu dalam kehidupan nyata. Inilah karakter pembelajaran abad 21 yang kami terapkan: kolaboratif, kreatif, komunikatif, dan kontekstual,” ungkapnya.
Selama dua hari, santri mengikuti eksplorasi ilmu melalui sembilan tema PjBL lintas mapel, di antaranya:
-
Islamic Faith — Teisme vs Deisme (Putra) dan Menjaga Kehormatan Diri sebagai Muslimah (Putri)
-
Sport — Aqua Yoga
-
Biokimia — Uji Formalin dan Karbohidrat pada Mie Rumahan, Indikator Asam-Basa Bunga Telang, hingga ClitoStevia: Zero Calorie Antioxidant Drink
-
Fisika — Van Der Waals Experiment “Putar-Putar, Beku Beneran: Garam Bisa Bikin Kalor Kabur”
-
Teknologi Pangan — Pembuatan Tempe dan Yogurt Bioteknologi Konvensional
-
Prakarya — Mural Art: Kreasi Seni Rupa Kontemporer
-
Mathematic Art — Geogebra: Animasi Torus sebagai Representasi Rumus Matematika
-
Sosio History Research — Biografi Santri, Ulama, dan Pejuang Muslim Indonesia menggunakan Canva dalam rangka Hari Santri Nasional
-
CCMA (Creative Communication and Media Art) — Produksi Video Edukatif melalui Media Digital
Setiap kelompok kemudian merancang poster dokumentasi sebagai bentuk refleksi dan publikasi karya dari Project Based Learning mereka.
Kegiatan ini menjadi bukti komitmen PPMI Assalaam sebagai pesantren modern yang konsisten mencetak generasi unggul, berkarakter, dan berwawasan global. Melalui PjBL, santri didorong untuk berpikir kritis, memecahkan masalah, serta menghasilkan karya yang bermanfaat bagi umat.
MA PPMI Assalaam terus memperkuat budaya akademik dan keterampilan praktis, sejalan dengan misinya mencetak “Ulama yang Intelek, Intelek yang Ulama”—menjadi garda terdepan dalam integrasi ilmu, iman, dan teknologi.
