Mukhoyyamah 2025: Serunya Santri Assalaam Belajar, Berpetualang, dan Berukhuwah

Mukhoyyamah 2025: Serunya Santri Assalaam Belajar, Berpetualang, dan Berukhuwah

Karanganyar, September 2025 – Suasana kebersamaan dan keceriaan mewarnai kegiatan tahunan Mukhoyyamah 2025 yang digelar MA PPMI Assalaam. Mengusung tema “Bonded by Faith, Bound by Family, Driven by Dreams”, acara ini menghadirkan pengalaman berbeda bagi santri kelas 10–12 lewat perpaduan rihlah, edukasi, dan penguatan ukhuwah.

Tahun ini, Mukhoyyamah dilaksanakan di dua lokasi alam terbuka. Pada 3–4 September 2025, santri putra menikmati perkemahan di Bumi Perkemahan Pleseran, Karanganyar, sementara santri putri mengikuti kegiatan pada 12–13 September 2025 di Ngargoyoso Waterfall. Pemilihan lokasi ini menciptakan suasana sejuk dan segar, sekaligus mendukung pembelajaran berbasis pengalaman langsung.

Mukhoyyamah 2025: Serunya Santri Assalaam Belajar, Berpetualang, dan Berukhuwah
Mukhoyyamah 2025: Serunya Santri Assalaam Belajar, Berpetualang, dan Berukhuwah
Mukhoyyamah 2025: Serunya Santri Assalaam Belajar, Berpetualang, dan Berukhuwah
Mukhoyyamah 2025: Serunya Santri Assalaam Belajar, Berpetualang, dan Berukhuwah
Mukhoyyamah 2025: Serunya Santri Assalaam Belajar, Berpetualang, dan Berukhuwah
Mukhoyyamah 2025: Serunya Santri Assalaam Belajar, Berpetualang, dan Berukhuwah

Selama kegiatan, para santri larut dalam berbagai agenda seru: lomba kreatif, tracking menantang, sarasehan hangat, hingga pembagian hadiah yang ditunggu-tunggu. Gelak tawa, sorak dukungan, dan semangat kebersamaan begitu terasa di setiap sesi.

Salah satu santri kelas 12 bahkan memberikan kesan singkat namun padat makna: “Mantap!”—menunjukkan betapa antusiasnya mereka terhadap kegiatan ini.

Dalam momen sarasehan, Kepala Madrasah Ustadz Farid menyampaikan pesan penuh makna. Ia mengingatkan santri agar menjadikan Mukhoyyamah sebagai ruang mempererat hubungan dengan teman dan guru.

“Kegiatan ini jadi ajang untuk saling mengenal lebih dekat. Di rihlah ini pula, sempatkan doa untuk orang tua kalian dan teman-teman yang sakit. Ingat, doa safar diijabah oleh Allah,” tuturnya.

Beliau juga menekankan pentingnya menjaga shalat tepat waktu dan konsisten berbahasa asing, meski di tengah suasana perkemahan. Nilai disiplin dan nuansa internasional tetap menjadi ciri khas Assalaam.

Mukhoyyamah 2025 bukan hanya kegiatan camping biasa. Dengan kombinasi aktivitas fisik, refleksi spiritual, dan nuansa kekeluargaan, acara ini menjadi sarana pembentukan karakter santri. Mereka belajar arti solidaritas, kemandirian, kepedulian, dan semangat meraih mimpi di masa depan.

Santri Assalaam Lolos OMI 2025 Tingkat Provinsi

Santri Assalaam Lolos OMI 2025 Tingkat Provinsi

Lima santri MA PPMI Assalaam sukses menjuarai Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) 2025 tingkat kabupaten dan memastikan langkah menuju kompetisi tingkat Provinsi Jawa Tengah. Mereka adalah:

  • Fattah Ikhsanul Akbar (Kelas 12) – Juara 1 Biologi

  • Hikam Arief Wicaksono (Kelas 12) – Juara 1 Kimia

  • Maulida Ardhiana (Kelas 11) – Juara 1 Matematika

  • Ruwaifiq Ahmad Prasetya (Kelas 10) – Juara 3 Ekonomi

  • Aisyah Aurora (Kelas 8) – Juara 1 OMI IPA

Mereka akan mewakili Kabupaten Sukoharjo dalam OMI tingkat provinsi yang dijadwalkan berlangsung pada 2–3 Oktober 2025.

Kepala Madrasah, Ustadz Farid Akbar, menyampaikan rasa bangga atas capaian para santri.
“Prestasi ini menjadi bukti nyata bahwa madrasah mampu bersaing dan unggul dalam bidang akademik. MA PPMI Assalaam terus mendorong santrinya agar tidak hanya kuat dalam ilmu agama, tetapi juga cemerlang di bidang sains, teknologi, dan ekonomi,” ujarnya.

Santri MA PPMI Assalaam Lolos OMI 2025 Tingkat Provinsi
Santri MA PPMI Assalaam Lolos OMI 2025 Tingkat Provinsi
Santri MA PPMI Assalaam Lolos OMI 2025 Tingkat Provinsi
Santri MA PPMI Assalaam Lolos OMI 2025 Tingkat Provinsi
Santri MA PPMI Assalaam Lolos OMI 2025 Tingkat Provinsi
Santri MA PPMI Assalaam Lolos OMI 2025 Tingkat Provinsi
Santri MA PPMI Assalaam Lolos OMI 2025 Tingkat Provinsi
Santri MA PPMI Assalaam Lolos OMI 2025 Tingkat Provinsi

Ia menambahkan, keberhasilan ini menegaskan peran penting pesantren dalam mencetak generasi muda yang berdaya saing tinggi, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Selain apresiasi, Ustadz Farid juga mengajak seluruh civitas akademika serta masyarakat untuk mendukung perjuangan para santri.
“Semoga Fattah, Hikam, Maulida, dan Ruwaifiq dapat tampil maksimal di tingkat provinsi dan membawa pulang hasil terbaik untuk Assalaam serta Kabupaten Sukoharjo,” katanya.

OMI merupakan kompetisi resmi yang digelar untuk meningkatkan mutu pendidikan madrasah, sekaligus menumbuhkan semangat riset, inovasi, dan daya saing santri. Jika berhasil di tingkat provinsi, para juara akan melangkah ke ajang OMI tingkat nasional. Dengan semangat juang yang tinggi, empat santri MA PPMI Assalaam siap membawa nama baik almamater sekaligus mengharumkan daerah di level yang lebih tinggi.

Guru PPMI Assalaam Ikuti Teacher Exchange dalam APEX 2025

Guru PPMI Assalaam Ikuti Teacher Exchange dalam APEX 2025

Dunia pendidikan Indonesia kembali mencatat prestasi, Dr. Yan Surono, M.Pd., guru fisika Madrasah Aliyah PPMI Assalaam Sukoharjo, berhasil lolos seleksi ketat ALCoB Program for Educators’ eXchange (APEX) 2025, program pertukaran pendidik di bawah naungan APEC.

Tahun ini, sebanyak 1.784 guru dari seluruh Indonesia mendaftar. Namun, hanya 40 orang terpilih melalui seleksi yang digelar Balai Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek bersama Institute of APEC Collaborative Education (IACE) Korea Selatan. Dr. Yan menjadi salah satunya, menegaskan kualitas pendidik Indonesia di panggung global.

“Alhamdulillah, ini bukan hanya prestasi pribadi, tetapi amanah untuk membawa gagasan pendidikan Indonesia ke forum dunia,” ujar Dr. Yan.

Guru PPMI Assalaam Ikuti Teacher Exchange dalam APEX 2025
Guru PPMI Assalaam Ikuti Teacher Exchange dalam APEX 2025
Guru PPMI Assalaam Ikuti Teacher Exchange dalam APEX 2025
Guru PPMI Assalaam Ikuti Teacher Exchange dalam APEX 2025

Dr. Yan dikenal dengan gagasan pendidikan holistik berbasis kepuasan belajar siswa. Konsep ini lahir dari riset doktoralnya di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Menurutnya, kepuasan belajar tidak sekadar ditentukan nilai akademik, tetapi juga dipengaruhi gaya belajar, lingkungan, regulasi diri, hingga spiritualitas. Pendekatan komprehensif inilah yang membuatnya diapresiasi hingga tingkat internasional.

APEX 2025 diikuti pendidik dari berbagai negara Asia-Pasifik. Sejak pembukaan di Jakarta, Dr. Yan aktif mempresentasikan gagasan hingga mengikuti sesi computational thinking bersama pakar pendidikan Korea Selatan. Forum ini mempertemukan guru lintas bangsa untuk berdiskusi mengenai deep learning, kecerdasan buatan (AI), dan strategi pembelajaran masa depan.

Puncak kegiatan menjadi momen bersejarah. Dari ratusan peserta, Dr. Yan Surono terpilih sebagai salah satu dari 10 peserta terbaik APEX 2025, mengharumkan nama Indonesia. “Penghargaan ini bukan milik saya semata, melainkan buah kolaborasi semua guru yang berjuang di kelas,” ucapnya dengan rendah hati.

Kehadiran Dr. Yan Surono di APEX 2025 menjadi bukti bahwa guru Indonesia mampu bersuara di forum internasional. Ia membawa misi besar untuk memperkenalkan wajah pendidikan nasional yang menyeimbangkan ilmu pengetahuan, karakter, dan spiritualitas.

Prestasi ini diharapkan menjadi inspirasi bagi guru-guru lain untuk terus berinovasi dan menembus panggung dunia. Dari ruang kelas di Assalaam, kini suara pendidik Indonesia menggema di kancah internasional.