SMK Assalaam kembali mengadakan kegiatan kelas industri yang kali ini menggandeng Biznet pada Selasa, 2 September 2025, salah satu penyedia layanan internet terkemuka. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan topologi infrastruktur internet berbasis Fiber To The X (Fttx) kepada para santri dan memberikan pemahaman mengenai pemanfaatan internet secara positif. Para siswa berkesempatan untuk langsung mempraktikkan instalasi Fiber Optik dalam sesi yang disediakan.
Berkerjasama dengan Biznet, Santri SMK Assalaam Belajar Infrastruktur Fttx
Kepala SMK Assalaam, Ustadz M. Nur Khafiq, M.Pd., dalam sambutannya menyampaikan bahwa kelas industri merupakan kesempatan emas bagi para siswa untuk mengenal lebih dekat dunia kerja dan kompetensi yang dibutuhkan dalam industri penyedia layanan internet (ISP). Ia berharap para siswa dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan langsung dari praktisi industri yang berkompeten.
Sebelum kelas dimulai, pihak manajemen SMK Assalaam bersama guru-guru produktif Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) melakukan sinkronisasi kurikulum dengan Biznet. Hal ini dilakukan agar para siswa mendapatkan masukan yang relevan terkait capaian kompetensi yang harus dimiliki untuk siap terjun ke dunia industri, khususnya di bidang ISP.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberi wawasan baru bagi para santri, meningkatkan kemampuan teknis mereka, dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan dunia industri yang semakin berkembang, terutama dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi.
Sukoharjo, Jumat (5/9/2025) – Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H, Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI) Assalaam menyelenggarakan berbagai lomba yang melibatkan seluruh santri. Acara yang berlangsung pagi ini di area kompleks santriwan PPMI Assalaam ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta kepada Rasulullah SAW serta menggali potensi dan kreativitas para santri dalam bidang keagamaan dan seni Islami.
Sejak pagi, suasana di PPMI Assalaam dipenuhi dengan keceriaan dan semangat kompetisi sehat. Para santri tidak hanya ikut serta dalam lomba, tetapi juga memberikan dukungan kepada teman-teman seangkatan mereka. Kegiatan ini dimulai dengan pembukaan yang meriah, diikuti dengan berbagai lomba yang diselenggarakan, antara lain untuk santriwati Story Telling, Lomba Sejarah Pendiri PPMI Assalaam, Hijab Styling, Nasyid, Cerdas Cermat, Resume Film bahasa asing,
Sementara itu, santriwan juga mengadakan lomba estafet, ranking, dan ceramah Islami yang turut menambah semarak kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Antusiasme santri sangat terlihat tinggi sepanjang acara berlangsung, menunjukkan semangat mereka dalam mengikuti setiap perlombaan.
Sambut Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H, Santri Assalaam Selenggarakan Lomba
Kegiatan ini ditutup dengan pembagian hadiah dan pembacaan doa bersama untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Melalui acara ini, diharapkan para santri tidak hanya merasakan kegembiraan, tetapi juga mengambil pelajaran berharga tentang kecintaan kepada Rasulullah SAW, mempererat ukhuwah Islamiyah, serta meningkatkan semangat dalam mempelajari agama.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini menjadi momen penuh makna, kebersamaan, dan keberkahan yang diharapkan bisa terus berlanjut sebagai agenda tahunan di PPMI Assalaam.
Sukoharjo, Jumat, 5 September 2025 – Setelah melaksanakan salat Subuh berjamaah, Santri Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI) Assalaam mengikuti Pengajian Maulid Nabi Muhammad S.A.W. yang diadakan di Masjid PPMI Assalaam. Kajian kali ini menghadirkan pemateri Ustadz Yurid Shifa A’lal Firdaus, M.Ag.
Dalam pengajian ini, Ustadz Yurid Shifa mengutip sabda Rasulullah SAW, “Perbanyaklah kalian untuk bershalawat kepadaku di hari Jumat. Barangsiapa yang paling banyak bershalawat kepadaku, maka dia akan mendapatkan kedudukan yang paling dekat denganku” (HR. Imam Baihaqi).
Nabi Muhammad SAW, sejak lahir, sudah melalui kehidupan yang penuh ujian. Beliau lahir dalam keadaan yatim karena ayahnya, Abdullah, wafat saat beliau masih dalam kandungan. Tak lama setelah itu, ibunya, Aminah, juga wafat ketika beliau berusia 6 tahun. Kehidupan Nabi yang yatim piatu ini mengajarkan kita untuk selalu bersandar kepada Allah sebagai sebaik-baik penolong.
Peringati Maulid Nabi, Santri Assalaam Telaah Kembali Kisah Teladan Nabi Muhammad SAWPeringati Maulid Nabi, Santri Assalaam Telaah Kembali Kisah Teladan Nabi Muhammad SAW
Saat remaja, Nabi Muhammad SAW menggembala kambing, lalu ikut pamannya berdagang hingga ke Syam. Pada usia 25 tahun, beliau menikah dengan Sayyidah Khadijah RA, meskipun ada perbedaan usia yang cukup signifikan. Hal ini tidak menghalangi perjuangan mereka bersama dalam dakwah Islam.
Pada usia 35 tahun, ketika kaum Quraisy berselisih mengenai siapa yang berhak meletakkan Hajar Aswad, Nabi Muhammad SAW menunjukkan kebijaksanaannya dengan membentangkan kain dan meminta semua kabilah untuk mengangkat batu tersebut bersama-sama, lalu beliau meletakkannya kembali di tempat semula.
Pada usia 40 tahun, Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama dan memulai dakwah Islam. Kemudian beliau hijrah ke Madinah untuk membangun masyarakat Islami yang penuh dengan persaudaraan.
Nilai Keteladanan Nabi Muhammad SAW
Dari perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW, kita bisa mengambil pelajaran tentang empat sifat utama yang menjadi landasan keteladanan beliau:
Shiddiq – Kejujuran yang tidak diragukan.
Amanah – Dapat dipercaya.
Tabligh – Menyampaikan kebenaran dengan jelas dan komunikatif.
Fathanah – Kecerdasan dan kebijaksanaan dalam mengambil keputusan.
Empat Pilar Etika Keteladanan Nabi Muhammad SAW
Akhlak yang mulia Menjaga lisan sesuai dengan sabda Nabi: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah berkata baik atau diam.”
Kebermanfaatan Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.”
Menjaga emosi Nabi SAW mengingatkan, “Jangan marah, maka bagimu surga.”
Ukhuwah Islamiyah Nabi bersabda, “Tidak beriman salah seorang di antara kalian hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.”
Dengan adanya kajian Maulid Nabi Muhammad SAW ini, diharapkan seluruh santri dapat meneladani akhlak Nabi dan mengamalkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam interaksi sosial maupun dalam menjalankan tugas mereka sebagai pelajar dan anggota masyarakat.