12 Santri Pesantren Assalaam Raih Medali dalam Solo National Karate Open Championship

12 Santri Pesantren Assalaam Raih Medali dalam Solo National Karate Open Championship

Surakarta – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh santri Pesantren PPMI Assalaam Surakarta dalam ajang SOLO NATIONAL KARATE OPEN CHAMPIONSHIP 2025 yang digelar pada Ahad (25/5) di GOR Sritex Arena, Surakarta.

Sebanyak 12 santri dari Pesantren Assalaam ambil bagian dalam kejuaraan karate bergengsi tingkat nasional ini. Dari jumlah tersebut, 10 santri turun sebagai atlet yang bertanding di berbagai kategori, sementara 2 santri lainnya bertugas sebagai official tim, memastikan kelancaran dan kesiapan teknis selama perlombaan berlangsung.

Didampingi langsung oleh Ustadz Helmi Zufar dan pelatih Sempei Ade, para peserta menunjukkan performa luar biasa sejak pertandingan dimulai pada pukul 07.00 WIB hingga selesai pada pukul 17.00 WIB. Bimbingan spiritual dan teknis dari para pembina menjadi kekuatan tersendiri bagi para atlet muda dari Pesantren ini.

Hasilnya, tim karate PPMI Assalaam berhasil mengharumkan nama pesantren Assalaam dengan memborong 10 medali dari berbagai kelas pertandingan:

  • 🥇 5 Medali Emas

  • 🥈 5 Medali Perak

Capaian ini menunjukkan bahwa santri Pesantren tidak hanya unggul dalam pendidikan agama dan akademik, tetapi juga mampu bersaing dalam dunia olahraga, khususnya bela diri karate. Prestasi ini menjadi bukti nyata bahwa sistem pendidikan terpadu di Pesantren PPMI Assalaam mampu mencetak generasi yang kuat secara fisik, mental, dan spiritual.

Berikut Nama santri yang mendapatkan juara :

1. Haidar Ahza Puswastama/Juara 1 kumite -52kg Kadet PA
2. Azhar Fajri Mahmuda/juara 2 kumite -55 kg junior PA
3. Eza Restu Diasa Arviensy/Juara 2 kumite -52 kg kadet PA
4. Nizam Javana Keandra/Juara 2 kumite -52 kg kadet PA
5. Alif Tsaqiib Munjati/Juara 1 kumite -63 kg kadet PA
6. Muhammad Arsha Zaidan Tsaqif/Juara 1 kumite -61 kadet PA
7. Sultan Faras Makarim / juara 1 junior kumite -76 PA
8. Dzaky faza Wicaksono/ Juara 2 pemula kumite -45 pa
9. Rifqi Hadi Al Manar / juara 2 junior kumite -68 PA
10. Muhammad Faizun Azka/Juara 1 kumite Junior+68kg PA

Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi seluruh santri untuk terus mengembangkan potensi diri dan menjadikan pesantren sebagai pusat pendidikan yang mencetak insan berprestasi dan berkarakter.

12 Santri Pesantren Assalaam Raih Medali dalam Solo National Karate Open Championship
12 Santri Pesantren Assalaam Raih Medali dalam Solo National Karate Open Championship
Pesantren Assalaam Raih Juara Umum Pramuka Penggalang Putri di Comed BoyScout 2025 UMS

Pesantren Assalaam Raih Juara Umum Pramuka Penggalang Putri & Putri di Comed BoyScout 2025 UMS

Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh Pesantren Assalaam. Tim Pramuka Penggalang Putri dan Putri dari Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI) Assalaam berhasil meraih Juara Umum I sekaligus mempertahankan Piala Bergilir Gubernur Jawa Tengah dalam ajang Comed For BoyScout 2025 yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Surakarta pada Sabtu–Ahad, 24–25 Mei 2025.

Kompetisi tahunan ini diikuti oleh regu-regu Pramuka Penggalang terbaik se-Jawa Tengah dengan berbagai cabang lomba, antara lain: Pionering, Scout Game, Lomba 5K (Kebersihan, Ketertiban, Kerapian, Kenyamanan, Kreativitas), serta PBB (Peraturan Baris-Berbaris).

Berikut adalah daftar prestasi yang berhasil diraih Pramuka Penggalang Putri PPMI Assalaam:

  • 🏆 Juara 1 – Lomba Pionering
    Naila Agilia Rafifah, Lathifa Al Hafsah, Shakila Aurel Qaireen

  • 🏆 Juara 1 – Lomba Scout Game
    Najwa Callysta, Aufy Ranaa Tsabita, Rayta Azka

  • 🏆 Juara 1 – Lomba 5K (Kebersihan, Ketertiban, Kerapian, Kenyamanan, Kreativitas)
    Seluruh peserta regu putri PPMI Assalaam

  • 🏆 Juara 2 – Lomba PBB (Peraturan Baris-Berbaris)
    Naila Agilia Rafifah, Lathifa Al Hafsah, Najwa Callysta, Aufy Ranaa Tsabita, Fatechatu Azzahra, Zahia Bhanuwati Alianto, Shakila Aurel Qaireen

Dengan capaian gemilang di semua cabang lomba, PPMI Assalaam resmi ditetapkan sebagai Juara Umum I dan berhak membawa pulang Piala Bergilir Gubernur Jawa Tengah untuk tahun ini.

Sementara untuk santri Putra juga memperoleh berbagai juara, diantaranya :

Juara 1 lomba Pionering
1. Narpati Dewa Aritama 8L
2. Fadawkas Bazil Putra Karim 8L
3. Muhammad Rais El Razien 8H

Juara 2 lomba Lomba Scout Game
1. Alvino Saputra 8J
2. Manggala Shafa Alikara 8J
3. Awangga Dewa Aritama 8K

Juara 1 Lomba PBB
1. Narpati Dewa Aritama 8L
2. Fadawkas Bazil Putra Karim 8L
3. Alvino Saputra 8J
4. Manggala Shafa Alikarta 8J
5. Awangga Dewa Aritama 8K
6. Tristan Abiyyu Dasha 8K
7. Muhammad Nabil Mumtaaz Tafalas 8H

Juara 1 Lomba 5K (ketertiban,kerapian,kenyamanan,kreativitas, kebersihan)
1.seluruh peserta

Juara Umum 1 Pangkalan PPMI Assalaam
Juara Umum Piala bergilir Gubenur Jawa Tengah pangkalan PPMI Assalaam

Keberhasilan ini tidak hanya mencerminkan keunggulan dalam keterampilan kepramukaan, tetapi juga menjadi bukti keberhasilan sistem pendidikan karakter yang diterapkan di Pesantren Assalaam. Pencapaian ini diharapkan dapat memotivasi seluruh santri untuk terus mengasah potensi, menumbuhkan semangat kebangsaan, serta menjaga nama baik Gerakan Pramuka sebagai wadah pembinaan karakter generasi muda Indonesia.

Salam Pramuka!

Pesantren Assalaam Raih Juara Umum Pramuka Penggalang Putri di Comed BoyScout 2025 UMS
Pesantren Assalaam Raih Juara Umum Pramuka Penggalang Putri di Comed BoyScout 2025 UMS

 

Demokrasi di Pesantren: MTs PPMI Assalaam Terapkan E-Voting dalam Pemilu OSIM

Demokrasi di Pesantren: MTs PPMI Assalaam Terapkan E-Voting dalam Pemilu OSIM

Sukoharjo – Mengusung semangat demokrasi di pesantren yang adaptif terhadap teknologi, MTs PPMI Assalaam sukses melaksanakan pemilihan pengurus OSIM (Organisasi Siswa Intra Madrasah) periode 2025/2026 dengan sistem e-voting. Inisiatif ini menjadi simbol kemajuan demokrasi sekaligus digitalisasi tata kelola organisasi siswa di lingkungan pesantren modern.

Rangkaian kegiatan berlangsung sejak Februari 2025 dan mencapai puncaknya pada Senin dan Selasa, 19–20 Mei 2025, melalui pelantikan resmi jajaran pengurus OSIM terpilih.

Proses seleksi dimulai dari tahap pendaftaran, tes tertulis, hingga wawancara intensif bersama pengurus OSIM sebelumnya, tim kesiswaan, dan pembina OSIM. Aspek-aspek penting yang diuji meliputi kedisiplinan, semangat kepemimpinan, tanggung jawab organisasi, serta gagasan yang visioner untuk madrasah.

Forum orasi dan pemaparan visi-misi menjadi momen demokratis yang dinanti. Para calon ketua OSIM menyampaikan program unggulan mereka di hadapan seluruh santri kelas 7 hingga 9, memperlihatkan keberanian dan kematangan dalam berargumentasi.

Untuk pertama kalinya, pemilu OSIM MTs PPMI Assalaam menggunakan sistem e-voting. Setiap santri diberikan akun khusus untuk memilih kandidat ketua OSIM secara online. Metode ini menandai lompatan besar dalam praktik demokrasi di pesantren, mencerminkan bahwa dunia pesantren pun mampu beradaptasi dengan kemajuan digital.

Hasil e-voting menetapkan Sabrina Aulia Setyadi (kelas 8B) sebagai Ketua OSIM Putri dan Tristan Abiyyu Dasha (kelas 8K) sebagai Ketua OSIM Putra.

Sebanyak 20 pengurus OSIM baru dilantik secara resmi di Assalaam Center. Kepala MTs PPMI Assalaam, Ustadz Muchamad Soleh Pratono, S.Si., M.Pd., bertindak sebagai pembina upacara dan melantik seluruh pengurus.

Dalam amanatnya, beliau menekankan bahwa kepemimpinan di lingkungan pesantren adalah sarana pembinaan karakter yang harus dijalani dengan penuh tanggung jawab.

Demokrasi di Pesantren: MTs PPMI Assalaam Terapkan E-Voting dalam Pemilu OSIM
Demokrasi di Pesantren: MTs PPMI Assalaam Terapkan E-Voting dalam Pemilu OSIM

“Amanah ini bukan sekadar jabatan, tapi peluang untuk berkarya, berinovasi, dan memberi dampak positif bagi seluruh warga madrasah,” ujar beliau.

Pelaksanaan e-voting di MTs PPMI Assalaam menunjukkan bahwa pesantren bukan hanya pusat pendidikan agama, tetapi juga ruang praktik demokrasi dan inovasi teknologi. Dengan model pembelajaran ini, santri tidak hanya cakap dalam ilmu agama, tetapi juga memahami sistem kepemimpinan, musyawarah, dan pengambilan keputusan secara modern.

Langkah ini menjadi contoh konkret bahwa demokrasi di pesantren dapat tumbuh seiring perkembangan zaman, membekali santri sebagai calon pemimpin masa depan yang inklusif, adaptif, dan berintegritas