
Observatorium Assalaam telah mengadakan agenda rutin yaitu rukyat hilal pada Selasa, 21 Juli 2020. Rukyat hilal kali ini menjadi penentuan awal bulan Dzulhijjah sekaligus penentu waktu pelaksanaan Idul Adha 1441 H. Kegiatan ini bersifat tertutup untuk umum sehingga hanya dihadiri oleh beberapa penduduk pondok dan rekan media. Protokol kesehatan dilakukan secara ketat sebagai bentuk preventif dalam menghadapi pandemi COVID19.
Rangkaian kegiatan dilaksanakan di anjungan Astronomi Assalaam Observatory, kompleks PPMI Assalaam, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo. Berbagai instrumen disediakan, seperti dua buah teleskop dan beberapa kamera untuk pengamatan hilal. Instrumen tersebut ditempatkan dengan jarak yang berjauhan satu sama lain.
PAA melakukan video conference melalui aplikasi Zoom bekerja sama dengan OIF UMSU dengan pembicara AR Sugeng Riyadi (Assalaam) dan Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar (OIF) dan live streaming Rukyat Hilal Dzulhijjah 1441 H di channel Youtube Assalaam Observatory sehingga masyarakat umum dapat menyaksikan kegiatan rukyat hilal dari rumah masing-masing.

“Konjungsi Bulan dan Matahari terjadi pada Selasa, 21 Juli 2020 pukul 00:33.37 WIB, Matahari terbenam (Sunset) pukul 17:35.59 WIB, di arah 290.39°, Bulan (Hilal) terbenam pukul 18:13.21 WIB di arah 291.54°, ketinggian Bulan (Hilal) saat sunset adalah 8.42° di arah 293.05°, usia Bulan (Hilal) =17 jam 2 menit 22 detik dan jarak Bulan – Matahari = 9.7°”, papar AR Sugeng Riyadi, Kepala Assalaam Observatory.
Berdasar perhitungan di atas dan mengacu pada kriteria Pemerintah RI yakni MABIMS 238, maka awal Dzulhijjah 1441 H akan jatuh pada Rabu, 22 Juli 2020. Keputusan resmi menunggu pengumuman Menteri Agama RI dalam sidang Itsbat, 21 Juli 2020 petang.
Video conference dilakukan sejak pukul 17.00 WIB. Pengamatan ke arah horison barat tertutup awan tebal sehingga hilal tidak teramati dari Observatorium Assalaam.
“Bersama CASA, Mengintip Gerbang Semesta”
“Bringing Astronomy to the Santri”
Link YouTube: https://youtu.be/Rq1MXKx_ZyU