Senin, 28/10/2019 MTs Assalaam mengadakan praktikum Mengukur Ph larutan dengan indikator. Asam dan basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat penting. Asam dan basa sudah dikenal sejak zaman dulu. Istilah asam (acid) berasal dari bahasa Latin acetum yang berarti cuka. Istilah basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti abu. Basa digunakan dalam pembuatan sabun. Juga sudah lama diketahui bahwa asam dan basa saling menetralkan. Di alam, asam ditemukan dalam buah-buahan, misalnya asam sitrat dalam buah jeruk berfungsi untuk memberi rasa limun yang tajam. Cuka mengandung asam asetat, dan asam tanak dari kulit pohon digunakan untuk menyamak kulit. Asam mineral yang lebih kuat telah dibuat sejak abad pertengahan, salah satunya adalah aqua forti (asam nitrat) yang digunakan oleh para peneliti untuk memisahkan emas dan perak. Berkaitan dengan sifat asam dan basa, larutan dikelompokkan dalam tiga golongan yaitu bersifat asam, basa dan netral.
Sifat asam-basa dari suatu larutan juga dapat ditunjukkan dengan mengukur pH nya. pH adalah suatu parameter yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman larutan. Larutan asam mempunyai pH lebih kecil dari 7. Larutan basa mempunyai pH lebih besar dari 7. Sedangkan larutan netral mempunyai ph = 7.
Alat dan bahan yang digunakan :
Larutan Air Cuka, Air Kapur, Air Suling,air jeruk
Kertas lakmus merah dan biru , Plat tetes, Pipet tetes, Tisu
Cara Kerjanya adalah sebagai berikut :
Memasukkan larutan yang akan diuji ke dalam plat tetes kemudian masukkan kertas indikator ketika sudah berubah warna kertas tersebut dibandingkan dengan kotak indikator indikator,dari situ akan terlihat Ph larutan tersebut.
Demikian praktikum mengukur Ph dengan indikator sangat simple dan santri mudah memahami ujar ustadzah Farah Zulfa,S.Si selaku salah satu guru mapel IPA kelas 7 MTs Assalaam.
Jl. Garuda Mas Pabelan Po. Box 286 Kartasura Central Java Indonesia